Anggota Kelompok :
Ø Arofi Dwi Andriansyah (08)
Ø Dwi iqbal Julianto (11)
Ø Lutfan andianto (20)
Ø Syaifudin (36)
DINAS PENDIDIKAN
UPTD SMK NEGERI WINONGAN
Kampus 1 : JL Raya Mendalan Winongan Kab. Pasuruan Telp. (0343) 443542
Kampus 2 : JL Raya Bandaran Winongan Kab. Pasuruan Telp. (0343) 443542
Email : admin@smkwinongan.sch.id
Website : www. smkwinongan.sch.id
A. SEJARAH HIJRAH RASULULLAH SAW DARI MEKAH KE MADINAH
Peristiwa hijrah rasulullah merupakan salah satu bagian dari rentetan sejarah dakwah rasul saw. Sejak rasulullah diangkat menjadi Nabi dan rasul pada usia yang ke-40 tahun nabi melakukan dakwah islam ke berbagai kalangan. Halangan dan rintanganpun datang silih berganti, termasuk kesedihan dan kegembiraan yang silih berganti.
Sepeninggal istri dan pamannya ditahun ‘amul huzn, rasulullah merasa sangat sedih karena kehilangan orang yg sangat dicintainya dan merupakan orang penting dalam perjuangan beliau.
Peristiwa hijrah rasulullah merupakan salah satu bagian dari rentetan sejarah dakwah rasul saw. Sejak rasulullah diangkat menjadi Nabi dan rasul pada usia yang ke-40 tahun nabi melakukan dakwah islam ke berbagai kalangan. Halangan dan rintanganpun datang silih berganti, termasuk kesedihan dan kegembiraan yang silih berganti.
Sepeninggal istri dan pamannya ditahun ‘amul huzn, rasulullah merasa sangat sedih karena kehilangan orang yg sangat dicintainya dan merupakan orang penting dalam perjuangan beliau.
Pucuk pimpinan bani hasym dipegang oleh abu lahab, perubahan
ini membuat pengaruh yg sangat besar terhadap kelangsungan dakwah rasulullah
saw. Karena kaum quraisy memanfaatkan keadaan ini dalam rangka memusuhi Nabi
Saw, karena sebelum dipegang oleh abu lahab kepemimpinan Bani Hasym dipegang
oleh Abu Thalib yang sangat membantu perjuangan Nabi Saw sedangkan Abu Lahab
sangat memusuhi Nabi Saw.
Nabi Saw selalu diganggu oleh kaum quraisy, bahkan selalu diteror, dan selalu direncanakan atas pembunuhan Nabi Saw.Nabi Saw pun mencari perlindungan ke Thaif, akan tetapi di tolak oleh kaum thoif, dan Nabipun mendapat perlindungan dari Muth’im. Sehingga Nabi saw dapat melanjutkan dakwahnya ke suku lain seperti : Badui, Aus, Khazraj dan Madinah.
Saking banyaknya gangguan dan ancaman dari kafir Mekkah, maka nabipun berencana Hijrah ke Madinah dan pada suatu malam dengan di barengi Abu Bakar Nabi berangkat ke Medinah dengan terlebih dahulu tinggal di Gua Tsur. Dan para sahabatpun mengikutinya setelah beliau berangkat.
Nabi Saw selalu diganggu oleh kaum quraisy, bahkan selalu diteror, dan selalu direncanakan atas pembunuhan Nabi Saw.Nabi Saw pun mencari perlindungan ke Thaif, akan tetapi di tolak oleh kaum thoif, dan Nabipun mendapat perlindungan dari Muth’im. Sehingga Nabi saw dapat melanjutkan dakwahnya ke suku lain seperti : Badui, Aus, Khazraj dan Madinah.
Saking banyaknya gangguan dan ancaman dari kafir Mekkah, maka nabipun berencana Hijrah ke Madinah dan pada suatu malam dengan di barengi Abu Bakar Nabi berangkat ke Medinah dengan terlebih dahulu tinggal di Gua Tsur. Dan para sahabatpun mengikutinya setelah beliau berangkat.
Setelah rasulullah tiba di madinah di sambut para sahabat,
baik dari golongan ansor yang merindukan seorang pemimpin yang jujur dan adil,
maupun dari golongan muhajirin yang terlebih dahulu hijrah ke tempat itu atas
izin rasulullah s.a.w sendiri.
Rasulullah s.a.w menata persatuan umat islam dengan
mempersaudarakan dan mempersatukan setiap orang dari golongan muhajirin menjadi
saudaranya setiap orang dari golongan ansor. Seperti abu bakar sidiq dari kaum
muhajirin di persaudarakan dengan khadijah bin zuhair dari kaum ansor, ja’far
bin abi talib di persaudarakan dengan mu’adz bin jabal, umar bin khatab dengan
itban bin malik al khazraj dan abdurrahman bin auf dengan sa’ad bin ar-robbi.
Terjalinnya persatuan dan persauadaraan yang kuat di
kalangan muslimin, rasulullah s.a.w mengambil langkah-langkah berikutnya,
seperti penataan bidang pemerintahan dan perekonomian masyarakat. Umat islam di
anjurkan agar bekerja keras dan mencari nafkah. Kaum ansor penduduk asli
madinah peduli dan perhatian terhadap kaum muhajirin. Terlihat ketika kaum
ansor menyediakan keperluan hidup kaum muhajirin. Seperti :
1. tempat tinggal / rumah
untuk berteduh
2. keperluan sandang &
pangan sehari-hari
3. lapangan pekerjaan untuk
mencari nafkah
4. mencarikan &
meminjamkan modal usaha bagi para wiraswasta
5. membagi tanah & ladang
untuk keperluan membangun rumah / bercocok tanam
6. memberikan pelatihan
cara-cara bercocok tanam
7. membantu menyediakan
bahan, baik untuk keperluan membangun rumah maupun pertanian & peternakan
8. memberikan & mencarikan
jodoh bagi yang belum berkeluarga
Terjadinya sikap persaudaraan & kesatuan umat islam
dapat memudahkan terjadinya transaksi ekonomi antara satu dengan yang lainnya.
2 kelompok tersebut memiliki skill ekonomi berbeda. Kaum muhajirin mekkah
mempunyai keahlian di bidang perdagangan & peternakan, sedangkan kaum ansor
madinah mempunyai keahlian di bidang pertanian& perkebunan. Sehingga
rasulullah memadukan 2 potensi ekonmi tersebut untuk membangkitkan ekonomi kaum
muslimin pada waktu itu.
Tingkat persaudaraan dan persatuan umat islam
antara golongan muhajirin dan ansor telah terjalin sangat erat. Hati mereka
terpaut menjadi satu oleh kaidah & keimanan yang tak dapat di pisahkan oleh
suatu apapun. Saling “mencintai”, tolong- menolong & bantu- membantu dengan
tulus & ikhlas.
Rasulullah s.a.w menganjurkan kaum muslimin tidak menjadi
beban bagi yang lainnya. Kaum muhajirin yang terlalu lama menggantungkan
pemberian kaum ansor. Mereka mengambil sikap dengan lapangan pekerjaan yang
dipilihnya. Misal abdurrahman bin auf, usman bin affan & suhaib bin sinan
memilih menjadi saudagar di pasar, abu bakar sidiq, umar bin kathab & sa’ad
bin abi waqas memilih menjadi petani dan mu’adz bin jabal sebagai warga asli
madinah mengajari mereka cara bercocok tanam. Rasulullah s.a.w memilih menjadi
petani dengan membeli kebun milik para sahabat ansor.
Ekonomi umat islam mulai bangkit dari berbagai sektor baik perdagangan,
pertanian & jasa. Melihat perkembangan islam yang pesat di madinah,
menimbulkan kaum kafir mekkah selalu melancarkan provokasi & hasutan,
berusaha menghancurkan agama islam dan nabi membawanya muhammad s.a.w.
Sejarah perjuangan rasulullah s.a.w & para sahabat di madinah tercatat
beberapa kali peperangan besar antara kaum muslimin dengan kaum kafir quraisy,
kaum yahudi madinah di antaranya adalah :
a) perang badar ( 17 ramadhan
2h / 3 januari 623M )
b) perang uhud ( pertengahan
sya’ban 3h / januari 625 M )
c) perang kandhaq ( syawal 5h
/ maret 627 M )
d) perang bani quraidzah
B.SUBSTANSI DAN STRATEGI DAKWAH ROSULULLAH
SAW DI MADINAH.
Di atas di kemukakan bahwa
setibanya di Madinah, Rosulullah SAW segera mengambil langkah-langkah strategis
untuk melakukan dakwah Islam di wilayah itu. Langkah-langkah strategis beliau
ntara lain :
membenahi persatuan umat Islam
membenahi bidang politik dan pemerintahan
membenahi persatuan bangsa Madinah
membenahi sosial ekonomi umat Islam
Langkah-langkah itu menghantarkan dakwah Islam menjadi
sukses, sehingga agama Islam sampai kepada kita, meskipun melalui proses waktu
yang sangat lama. Kegigihan dan kejeniusan Roulullah SAW dan para sahabtnya
sangat mendukung bagi9 keberhasilan dakwah Islam pada waktu itu. Betapa mereka
harus berjuang secara total dengan segala harta dan jiwa raga, namun mereka
tetap tabah dan tidak pernah menyerah. Sampai akhirnya agama Islam mendapat
tempat di kalangan masyarakat luas, bahkan dapat melintasi berbagai benua.
Strategi dakwah Rosulullah SAW di Madinah mengacu pada satu
fokus, yaitu menyebarluaskan syi’ar agama Islam ke berbagai penjuru dunia. Maka
dakwah diarahkan kepada perluasan wilayah untuk penyebaran gama Islam.
Sesungguhnya, kaum muslimin pada waktu itu, bukanlah prajurit perang, melainkan
para mubaligh dan da’i yang di periuntah Allah dan Rosul-Nya untuk menyebarkan
agama Islam di muka Bumi. Hanya saja, tidak sedikit diantara manusia yang
menentang dan melawan seruan dakwah mereka. Sehingga mereka harus
mempertahankan diri dan sekaligus memberikan pelajaran atas kesombongan dan
kedzaliman yang mereka lakukan di muka bumi.
Dengan demikian, substansi dakwah rosulullah SAW selama
periode Madinah adalah perluasan wilayah dakwah, bukan wilayah kekuasaan. Sebab
Rosulullah SAW tidak diutus untuk menjadi penguasa atau raja, melainkan sebagai
Nabi dan Rosul-Nya.
C. MENELADANI STRATEGI DAKWAH ROSULULLAH
SAW DI MADINAH
Setelah kamu memahami strategi
dakwah Rosulullah SAW periode madinah, hendaknya dapat meneladani dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari :
1.
Jadikan Rosulullah SAW sebagai idola dalam
kehidupan kamu.
2.
Baca dan pahami sejarah dakwah Rosulullah SAW
sejak mulai di utus sampai khir hayatnya
3.
anmkan keyakinan dalam hati bahwa meneladani
akhlak dan strategi dakwah Rosulullah SAW adalah ibadah, sebab secara
keseluruhan akhlak beliau adalah mulia.
4.
tanamkan keyakinan bahwa setiap muslim memiliki
kewajiban untuk berdakwah, yaitu mengajak kepada bkebaikan dan meninggalkan
keburukan.
5.
mulailah meneladani strategi dakwah Rosulullah
SAW sekarang juga.
Posting Komentar